Cukup berarti (Materiality)

Akuntansi pada dasarnya disusun  di atas landasan teori yang hendak diterapkan dalam usaha untuk mencatat transaksi – transaksi yang terjadi. Namun dalam prakteknya tidak semua dilaksanakan sesuai dengan teori yang ada. Pada umumnya untuk transaksi – transaksi yang besar nilainya akan diperlakukan sesuai dengan teori, namun untuk transaksi – transasksi yang nilainya kecil dan tidak akan mempengaruhi pos – pos lain bisa diperlakukan menyimpang. Permasalahannya adalah berapa nilai atau jumlah yang dianggap cukup besar atau berapa jumlah yang dianngap kecil itu? Batasan yang dibuat untuk menentukan cukup berarti atau tidak apabila karena adanya dan sifatnya akan berakibat munculnya perbedaan dalam mengambil suatu keputusan dengan mempertimbangkan keadaan lainn yang ada.

Pedoman umum yang dapat dipergunakan apakah material atau tidak antara lain:
1. Aspek kuantitatif yaitu berdasarkan pada jumlah absolut, misalnya jumlah rupiahatau berdasarkan pada nilai relatif misalnya prosentase dari penjualan, dll.
2. Aspek kualitatif yaitu mempertimbangkan karekteristik lingkungan, karateristik perusahaan (misalnya perusahaan yang besar atau kecil/ struktur modal), karakteristik dari kebijakan akuntansi yang dipakainya.

Konservatif

Konservatif adalah suatu sikap yang diambil oleh seorang akuntan di dalam menghadapi 2 atau lebih alternatif dalam menyusun laporan keuangan. Jika terdapat lebih dari satu alternatif maka alternatif yang dipih maka sikap konservatif akan cenderung untuk memilih alternatif yang tidak akan menyebabkan aktiva dan pendapatan terlalu besar. Sikap konservatif ini assalnya adalah dari perkembangan akuntansi pada masa lalu. Pada saat itu yang terpenting adalah pada neraca ditujukan untuk kreditur. Dalam usaha untuk menjaga keamanan pinjaman dari kreditur, penekanannya dalam menyusun laporan keuangan adalah pada jumlah aktivanya. Aktiva lebih baik dinyatakan kecil daripada dinyatakan terlalu besar.

Baca Juga: Melaporkan SPT Pajak Tahunan Makin Mudah

sikap konservatif ini, selain memilih yang lebih rendah juga mengatur bahwa kenaikan nilai dari aktiva dan laba yang diharapkan tidak boleh dilakukan pencatatan sebelum adanya realisasi dalam arti dijual dan untuk penurunan nilai aktiva dan kerugian yang diperkirakan akan terjadi harus dilakukan pencatatan meskipun nilainya belum ditentukan. Contoh metode yang menggunakan sikap konservatif : pemakaian harga pokok atau harga pasar yag lebih rendan (lower of cost or market).

Sifat Khusus Industri

Industri yang memiliki sifat khusus misalnya perusahaan asuransi, perbankan, dll sering kali membutuhkan prinsip akuntansi yang berbeda dengan industri – industri pada umumnya. Karena adanya peraturan – peraturan tentang industri khusus ini maka juga akan menyebabkan prinsip akuntansinya juga berbeda jika dibandingkan dengan perusahaan secara umum.