Bagi pelaku bisnis pemula, membuat pembukuan sederhana adalah hal yang sangat penting. Sebab, melalukan pembukuan yang benar adalah kunci agar usaha bisa berhasil untuk skala yang besar maupun kecil.

Di perusahaan yang sudah besar, pembukuan telah berjalan dengan menggunakan jasa akuntan. Hal ini dikarenakan laporan keuangan tidak hanya berfungsi untuk menghitung untung dan rugi melainkan juga menjadi sumber informasi dalam pengambilan kebijakan. Sebab, persaingan bisnis semakin ketat, pengambilan keputusan harus berdasar pada fakta dan data.

Lain halnya dengan pelaku bisnis pemula, pembukuan sederhana bertujuan agar suatu usaha bisa mempunyai arah yang jelas serta dapat berkembang secara optimal.

Untuk itu, penting kiranya bagi pelaku usaha pemula untuk mulai membuat pembukuan sederhana. Bagaimana caranya? Silakan simak ulasannya di bawah ini:

Cara dan Langkah-Langkah dalam Pembuatan Pembukuan Sederhana

Dalam membuat pembukuan, tak bisa lepas dari ilmu akuntansi. Dalam siklus akuntansi, secara sederhana memuat empat aktivitas penting yakni pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran, serta pembukuan.

Waktu yang tepat dalam pembuatan pembukuan sederhana adalah ketika Anda mulai di tahap opening. Anda pun perlu mencatat kewajiban, mencatat harta, modal, penghasilan, biaya, dan pendapatan secara kontinyu untuk bisa menyusun neraca serta laporan laba dan rugi.

Supaya lebih jelas, berikut akan dijelaskan mengenai tahap demi tahap untuk membuat pembukuan sederhana. Langsung saja, ini dia ulasannya:

1. Buatlah Buku Catatan Pengeluaran

Saat awal membuka usaha, Anda dapat membuat buku terpisah yang khusus mencatat pengeluaran. Segala jenis pengeluaran dan belanja perlu Anda catat. Mulai dari operasional, bahan baku, sampai gaji karyawan bisa Anda catat secara kontinyu dan jelas.

Catatan pengeluaran akan membuat Anda tahu besarnya modal usaha yang sudah dikeluarkan. Jika Anda sudah tahu, maka mudah kiranya menetapkan target serta merencanakan kapan modal akan kembali.

Baca Juga: Teori Agensi Menurut Para Ahli Dalam Praktek Akuntansi

2. Membuat Buku Catatan Pemasukan

Setelah mencatat pengeluaran, maka Anda dapat mulai membuat buku kas pemasukan. Nantinya, buku pemasukan ini dapat dipakai untuk mencatat semua transaksi yang ada kaitannya dengan pemasukan perusahaan.

Beberapa contoh pemasukan adalah jumlah penjualan produk per hari atau piutang yang sudah dibayarkan. Catatan ini harus kontinyu dilakukan pada setiap harinya. Sebab, akan memudahkan Anda membuat pembukuan bulanan.

Buku kas pengeluaran dan pemasukan yang dicatat secara tertib akan membuat Anda tahu berapa jumlah keuntungan yang didapatkan sehari.

3. Buat lah Buku Kas Utama

Langkah selanjutnya untuk membuat pembukuan sederhana adalah dengan membuat buku kas utama. Buku ini dibuat dengan menggabungkan transaksi buku kas pemasukan dan pengeluaran. Penggabungan ini bertujuan agar Anda bisa tahu dengan jelas keuntungan atau kerugian dari perusahaan.

Dengan buku kas utama ini, Anda juga dapat menentukan besaran anggaran dari perusahaan terkait uang masuk dan keluar. Estimasi dari arus kas juga penting dalam perencanaan serta strategi perusahaan jika pada hari mendatang ada biaya yang tidak terduga yang harus dikeluarkan.

Semisal, saat ada estimasi kekurangan dari uang kas perusahaan. Maka Anda dapat menaikkan target dengan segera maupun mengurangi biaya pengeluaran. Untuk hasil pencatatan arus kas utama, maka Anda perlu melakukan secara seksama, kontinyu, dan teliti.

4. Buku Stok Barang

Dalam pembukuan sederhana, Anda juga perlu menambahkan buku stok barang. Transaksi yang tercatat tidak hanya yang ada kaitannya dengan uang melainkan juga barang. Catat lah secara kontinyu berapa jumlah barang yang masuk maupun keluar dalam setiap harinya. Tingkat penjualan yang semakin tinggi akan meningkatkan intensitas jumlah barang yang masuk dan keluar.

Buku stok barang akan memudahkan Anda memonitor serta mengawasi persediaan barang dalam perusahaan. Terlebih apabila kedepannya Anda menargetkan mempunyai beberapa cabang di kota yang berbeda.

Buku stok barang akan membantu Anda dalam menyusun manajemen gudang dengan lebih baik serta optimal. Buku stok barang juga akan membantu Anda menghindari kecurangan yang mungkin dilakukan supplier serta pegawai perusahaan.

Baca Juga: PSAK 22 Alokasi Biaya Perolehan (Allocation Of Cost Of Acquisition)

5. Buku Inventaris Barang

Buku inventaris barang juga perlu Anda catat dalam pembukuan sederhana. Semua barang perusahaan yang diurus dan sudah dibeli perlu dicatat. Termasuk juga barang yang dibeli melalui anggaran belanja atau hibah dan sumbangan.

Catatan inventaris barang akan memudahkan Anda menjaga aset perusahaan supaya tetap di bawah kendali. Fungsi lain dari buku inventaris barang meliputi:

  • Mempunyai buku tertulis mengenai pengelolaan barang agar bisa dipertanggung jawabkan.
  • Memudahkan kegiatan mutasi serta penghapusan barang.
  • Memudahkan untuk mengecek barang.
  • Mencegah barang tidak mudah hilang.
  • Memudahkan dalam pengawasan barang.

6. Buku Laba Rugi

Tidak boleh luput dari pembukuan sederhana adalah buku laba rugi. Yang mana buku ini dipakai untuk mencatat pendapatan serta beban perusahaan dalam periode waktu tertentu.

Pencatatan membuat Anda lebih tahu apakah perusahaan sedang dalam kondisi mempunyai profit atau justru merugi. Perusahaan dengan skala yang lebih besar memiliki laporan laba rugi yang berfungsi untuk menentukan nilai investasi serta memprediksi jumlah arus kasa pada masa mendatang.

Apabila Anda merupakan pebisnis pemula, maka Anda dapat membuat buku laba rugi yang sederhana supaya mudah dipahami. Sebab, buku yang berantakan akan mempersulit Anda dihari yang akan datang.

Fungsi lain dari buku laba rugi diantaranya:

  • Untuk referensi dalam mengevaluasi strategi serta langkah yang perlu dilakukan perusahaan pada periode yang akan datang.
  • Mengetahui efektivitas strategi serta langkah yang telah dilakukan.
  • Memberi informasi jumlah pajak yang perlu dibayarkan perusahaan.
  • Mengetahui laba serta rugi pada satu periode.

7. Membuat Laporan Perubahan Ekuitas

Ekuitas merupakan modal atau kekayaan entitas yang meliputi perusahaan, UKM, atau yang lainnya. Ekuitas didapatkan dari selisih antara jumlah aktiva atau aset yang telah dikurangi dengan kewajiban atau pasiva.

8. Membuat Neraca Keuangan

Bagian penting dari pembukuan sederhana adalah neraca keuangan. Fungsi dari neraca keuangan adalah untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan pada periode tertentu. Neraca sangat dibutuhkan untuk mengetahui nilai dari perusahaan sesudah menjalankan ragam aktivitas yang ada kaitannya dengan keuangan.

Neraca mempunyai beberapa unsur yang meliputi harta, kewajiban, serta modal. Harta adalah semua kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang meliputi harta tetap, harta lancar, dan juga harta tidak berwujud lainnya hak paten, merek dagang, dan lain-lain.

Kewajiban sendiri meliputi utang jangka panjang dan utang lancar. Modal adalah selisih antara harta yang sudah dikurangi dengan utang.

Kesimpulan

Siapkan semua buku dengan kegunaan masing-masing. Sebab, pada dasarnya, dalam satu transaksi, Anda akan melibatkan setidaknya dua buku yakni saat mencatat pengeluaran maka Anda akan membutuhkan buku catatan pengeluaran dan buku pengeluaran.

Pembukuan sederhana dapat dibuat dengan mudah tanpa harus menggunakan istilah rumit dalam akuntansi. Dengan delapan langkah di atas, Anda sudah bisa mengelola keuangan perusahaan dengan baik.

Namun jika Anda adalah seorang pemilik bisnis yang sudah berkembang, tentunya akan lebih banyak proses pencatatan dan kegiatan pembukuan yang memakan waktu jika dilakukan secara manual.

Untuk memudahkan hal ini, Anda bisa menggunakan software akuntansi yang mudah digunakan dan memiliki fitur sesuai kebutuhan bisnis Anda